Minggu, 18 September 2011

AGROKLIMATOLOGI


i
A. PENDAHULUAN
          Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman.
Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman.
Kita akan mempelajari bagaimana agar fotosintesis bisa tinggi, respirasi optimal, transpirasi normal, sehingga hasil bisa tinggi. Arah dari ilmu ini adalah bagaimana fotosintesis bisa lebih tinggi dari Respirasi yang dipengaruhi unsur udara dan air.
Kisaran Agroklimatologi :

          Radiasi
          Suhu
          Kelembapan Udara
          Angin
          Awan
          Hujan
          Gas



B. FENOMENA PRODUKSI TANAMAN DAN PERUBAHAN CUACA/IKLIM
          Mengapa hasil produksi tanaman padi Indonesia lebih rendah daripada subtropis.
Unsur Iklim
Tropis
0-23,50 LU/LS
Sub Tropis
23,5-66,50 LU/LS
Tanaman
Radiasi
Rata-rata energinya tinggi
Energi yang tinggi terjadi secara maksimal
Radiasi untuk fotosintesis, transpirasi (1gr air = 580 calori), sehingga tropis fotosintesisnya tinggi tetapi selektif dan dipengaruhi tingkat kejenuhan, foto periodisitas, C3,C4/AM.
Suhu
Rata-rata tinggi
=
t max relatif rendah dan t min relatif tinggi
(36-200C)
Suhu rata-rata relatif rendah, t max tinggi , t min rendah
(0/5-40/450C)
Awan
Keawanan tinggi
Keawanan rendah
Angin
Secara umum bertekanan rendah, pergerakan rendah.
Bertekanan tinggi, banyak badai akibat pergerakan udara yang ekstrim/kencang
          Di tropis energi matahari 40-60% untuk evapotranspirasi, hanya 1-2% saja untuk fotosintesis. Setiap aktivitas tanaman mempunyai suhu kardinal (kisaran suhu yang diperlukan oleh tanaman untuk bisa hidup dan berkembang yang kisarannya suhu max sampai suhu min, dan bila berada diluar suhu kardinal aktivitas tanaman akan terganggu.
Aktivitas negatif maka akan terjadi
+ pembongkaran/perusakan organ.
0
– – Suhu maksimal dan minimal berpengaruh
besar terhadap tanaman. Apabila rata-rata
min max suhu tinggi, suhu minimum tinggi maka cardinal aktivitas Respirasi tinggi.
          1.Aktivitas di daerah tropis yaitu bila siang Fs + Rs beresiko kecil karena Respirasi diimbangi Fotosintesis. Fs – Rs = KH sisa. Pada malam hari Karbohidrat sisa tadi akan dipakai Respirasi, apabila suhu minimum malam hari tinggi, maka Karbohidrat akan banyak dirombak sehingga sisanya sedikit/turun sehingga berpengaruh terhadap hasil produksi. Hal inilah yang menyebabkan hasil panen padi Indonesia(tropis) lebih rendah daripada subtropis.
          2.Subtropis .Karbohidrat sisa dikurangi tingkat respirasi yang rendah sehingga Karbohidrat sisa lebih banyak.
          3.Suhu kardinal berdampak terhadap kehidupan tanaman. Dimana tiap tanaman punya suhu kardinal yang berbeda-beda sehingga sebelum menentukan tanaman yang akan dibudidayakan kita harus tahu fluktuasi suhu suatu area dan suhu kardinal suatu tanaman.
Contoh : Suatu area bersuhu 5-400C. Bila ingin ditanami kentang yang bersuhu kardinal 8-300C maka kemungkinannya bisa dikembangkan di area itu tetapi resikonya harus diperhitungkan. Yaitu resiko terhadap dampak suhu rendah dan dampak suhu tinggi.
Sehingga setidaknya daerah yang cocok kisarannya 10-300C, dikarenakan resikonya kecil.
          4.Perlunya suatu pengetahuan tentang suhu kardinal sehingga kita bias menentulan jenis budidaya yang abik atau cocok.
          5.Tanaman mempunyai RESPON TERHADAP VARIASI SUHU (Thermoperiodisme) terutama suhu maksimum dan suhu minimum.
Yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
 a)Fotothermal yaitu respon tanaman terhadap suhu maksimum. Beberapa tanaman punya respon terhadap suhu maksimum yang tinggi atau tahan contohnya tanaman minyak atsiri, cabe.
 b)Nyctothermal yaitu respon tanaman terhadap suhu minimum, contohnya tanaman yang memproduksi umbi-umbian.
C. RADIASI MATAHARI DAN KEHIDUPAN TANAMAN
          Di dalam kaitannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.Tanaman
          Yaitu aktivitas metabolisme tanaman baik anabolisme seperti fotosintesis yang menyediakan makanan berupa asimilat bagi tanaman, juga katabolisme seperti respirasi, yang menyediakan energi dalam bentuk ATP.
b.Unsur-unsur radiasi matahari sebagai sumber energi dalam bentuk cahaya maupun thermal, juga unsur-unsur dari radiasi.yang meliputi :
          Intensitas radiasi (menggambarkan jumlah energi matahari dalam satuan Calori, Joule, watt/m2).
Periodisitas (menggambarkan lama matahari bersinar selama 24 jam.
Kualitas (menggambarkan spectrum cahaya yang dikandung).
Istilah-istilah yang perlu diketahui dalam bahasan tersebut adalah :
Radiant Flux Density adalah jumlah total energi matahari yang sampai pada suatu luasan permukaan tertentu (luasan permukaan daun). Dengan simbol Rs
Rs atau RFD
Black Body Radiation adalah jumlah energi matahari yang dipancarkan oleh suatu permukaan setelah permukaan tersebut menyerap energi matahari secara maksimal yang diterima di atasnya. Dimana kekuatan melepasnya sangat ditentukan oleh kemampuan menyerap energi yang berbeda yang ditentukan warnanya.
RFD atau Rs
BBR
Solar Constant (tetapan Radiasi) adalah jumlah energi matahari yang sampai pada permukaan terluar dari sistem atmosfer bumi. Apabila pada tanaman maka adalah jumlah energi yang akan masuk ke tajuk atau canopi.
Emisivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu permukaan untuk memancarkan energi.
Absorbtivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu permukaan untuk menyerap energi
contoh kasus : Apabila di daun maka ada Energi yang diserap, diteruskan dan dipantulkan.
Rr RFD/Rs r = refleksi
t = transmisi
s = surface
Rt
Sehingga tergantung dari sifat daunnya untuk memantulkan dan meneruskan cahaya. Jika semakin vertikal maka kemampuan memantulkan lebih besar, dimana sifat meneruskan tergantung dari kandungan klorofil bila lebih terang maka kemampuan meneruskan lebih besar.
Reflektivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu permukaan untuk memantulkan energi.
r = Rr = RrL + Rr S
Albedo Reflektivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu permukaan untuk memantulkan radiasi gelombang pendek dan nilainya diperhitungkan sama dengan
Transmisivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu permukaan untuk meneruskan energi.
Didalam system budidaya t yang lebih tinggi, maka distribusi cahaya lebih tinggi, sehingga cahaya merata dan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Turbiditas adalah kemampuan suatu tajuk untuk mengurangi jumlah energi matahari yang masuk ke atmosfer daun.
Turbiditas adalah kebalikan dari transmisivitas
Semakin tinggi nilai Turbiditas maka jumlah energi yang masuk akan semakin kecil.
Reradiasi adalah jumlah energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan (Black Body Radiation) tetapi lebih cenderung ke sifatnya.
Irradiasi adalah jumlah radiasi matahari yang diserap atau ditampung oleh permukaan Irradiasi = RFD.
D. FOTOSINTESIS
Fotosintesis terdiri dari beberapa tahapan antara lain :
I.Difusi CO2 yaitu proses mengalirnya CO2 dari atmosfer ke jaringan. Difusi sangat tergantung pada perbedaan konsentrasi di tanaman dan udara.[CO2] rendah terjadi karena diubah menjadi C6H12O6.
II.Fotokimia adalah peristiwa penggunaan energi yang diserap, digunakan untuk proses fotolisis.
H2O H+ DAN OH-
CO2 CO2 + OH-
1 MOL CO2 1 MOL C6H12O6
ENERGI 112.000 CALORI
III.Biokimia yaitu proses pembongkaran karbohidrat menjadi protein, vitamin, lemak, hormon dan seterusnya (metabolisme sekunder).
C6H12O6 protein, lemak, vit, hormon
Enzimatis dan dipacu oleh suhu dan suhu sangat ditentukan oleh absorbtivitas. Suhu adalah ukuran Ek=1/2mV2
V= menggambarkan aktivitas molekul dan ditentukan oleh absorbtivitas.
E. RADIASI SINAR MATAHARI
Terdiri dari :
1.FIR =FAR INFRA RED = >10
2.NIR = Near Infra Red = 0,76-1
3.PAR = Photosyntethic Acrive Radiation = 0,4 – 0,76
4.UV = = < 0,4
Oleh tajuk I0 akan direspon absorbsi + transmisivitas = 1
Pada daun PAR lebih banyak, sedang pada tunas NIR lebih banyak.
Sehingga bila Io dan bagian-bagiannya(NIR, FIR,dll) masuk maka akan bereaksi dengan bagian tajuk secara bervariasi. Tingkat variasi Io akan diperlihatkan dengan
HUKUM BEER
I = jumlah energi yang masuk ke dalam tajuk
e = eksponensial
a = koefisien pemadaman cahaya, yaitu kemampuan tajuk untuk mereduksi cahaya. Jika nilai a semakin tinggi maka kemampuan menghambatnya akan tinggi, cahaya terhambat. Nilai a kurang dari 1,0 hal ini berkaitan dengan transmisivitas.
Dimana nilai a untuk tiap jenis tanaman berbeda-beda. Contoh = 0,6-0,8 pada Jagung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai a :
1.Struktur dari tajuk, semakin menyebar maka nilai a akan lebih tinggi ct : pada cemara, sedang pada palem rendah.
2.Kerapatan tajuk = kerapatan daun yang menyusun tajuk. Tajuk rapat (banyak daun nilai a akan semakin tinggi.
3.Sudut daun yaitu sudut yang dibentuk oleh helaian daun terhadap batang. Semakin besar sudut daun (horizontal) maka nilai a semakin tinggi.
4.Warna daun, apabila berwarna lebih gelap maka kemampuan menyerap lebih tinggi sehingga yang diteruskan sedikit sehingga a tinggi.
K = Indeks Luas Daun =
Semakin besar nilai K (ILD) maka jumlah energi matahari semakin kecil karena pangkat (-)
F. PERUBAHAN KUALITAS CAHAYA MATAHARI DAN RESPON TAJUK
Koefisien refleksi, transmisi dan absorbsi dari rata-rata daun hijau
PERANAN SPEKTRUM CAHAYA
SPEKTRUM
WARNA
PERANAN
> 1,0
Infra red (FIR)
Diserap tanaman dan dikonversikan dalam panas, mempengaruhi transpirasi
0,72-1,0
Infra red
Untuk pemanjangan tanaman(etiolasi)
Fotoperiode perkecambahan
Pembungaan
Warna buah(pigmen)
0,61-0,72
Jingga
Diserap klorofil
0,51-0,61
Hijau
————
0,40-0,51
Biru
Diserap klorofil
0,315-0,40
Violet
Daun pendek, tebal
0,28-0,315
UV
Merusak organ tanaman
< 0,28
UV
Tanaman mati
Kelebihan dari cahaya infra red(gel. Pendek) meNyebabkan tanaman etiolasi, contohnya pada tanaman yang dibudidayakan di glasshouse.
Peranan energi matahari
PAR untuk Fotosintesis, Infra red dan UV untuk thermal dan proses Fotomorfogenetik yaitu proses fotosintesa hormon/aktivitas metabolisme dalam organ tanaman yang dirangsang cahaya.
Klorofil menyerap energi matahari sebanyak 10 quanta, dimana 1 mol quanta satara 10 einstein(520 K calori)
Efisiensi fotosintesus = 112/520 = 21,5%. Jika radiasi yang hilang akibat
àrefleksi= transmisi 20% dan energi matahari dari spektrum 40%  efisiensi maksimum = 0,250(1-0,20)x 0,40 = 6,9 % dari RFD
Tanaman tidak efisien dalam menggunakan matahari, misalnya
1.Refleksi : transmisi sebagian energi terbuang dan sangat dipengaruhi oleh komponen tajuk tanaman.
2.Selektivitas : organ tanaman tidak memanfaatkan energi yang ada pada permukaan , hanya spectrum merah dan biru saja yang digunakan. Kenapa tanaman mempunyai selektivitas ?
Karena klorofil yang dipunyai tanaman tidak hanya 1 jenis tetapi bermacam-macam. Radiasi yang ada di permukaan daun ditangkap tergantung dari klorofilnya.
Adanya Fitokhrom.
3.Respirasi adalah katabolisme yang akan mengurangi hasil aktivitas klorofil.
Efisiensi energi Matahari adalah
jumlah karbohidrat yang dihasilkan =
efisiensi semakin rendah bila tingkat respirasi tinggi.
.Derajat Kejenuhan.
Respon tiap tanaman berbeda-beda. Apabila tingkat kejenuhan rendah maka membutuhkan energi matahari yang lebih rendah untuk tanaman yang butuh naungan. Efek tanaman yang ternaungi yang dipindahkan pada tempat terbuka maka epidermis akan menebal, struktur grana tidak beraturan.
G. SUHU DI DALAM TAJUK TANAMAN
Sumber energi di dalam tajuk didapatkan dari :
Langsung, yaitu dari radiasi, konduksi, turbulensi, konveksi, reradiasi, aktivitas tanaman dalam menyumbang panas.
Tidak langsung yaitu dari transformasi energi kimia dalam proses exothermic, konversi energi radiasi menjadi panas.
Sehingga suhu sebagai thermoregulator : pengendali, pengatur aktivitas enzymatic pada proses Biokimia yaitu perubahan karbohidrat menjadi senyawa-senyawa kompleks dengan bantuan enzim.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu tajuk
Dimana sifat dari tajuk tergantung dari suhu lingkungan yang ada di luar tajuk dan energi yang ada di permukaan yang diikuti proses :
KONDUKSI : proses pengaliran panas dari satu permukaan ke permukaan yang lain dengan rumusan EK= 1/2mv2. Semakin tinggi energi mathari v juga akan tinggi sehingga energi kinetiknya tinggi yang berakibat suhu semakin tinggi. Pada tanaman tahunan semisal Cengkeh, Energi yang diterima rendah, dimana suhu rendah akan menyebabkan kuncup bunga menjadi terhambat.
PROSES PERPINDAHAN PANAS
H = -aw.Cp.Kh.
G = K.
I = I.-ax
I = 4 = 3,67.10-5 erg
=perbedaan suhu udara dan tajuk
4 = panas yang akan dipindahkan.
BOUNDARY LAYER yaitu hambatan Tu dan tajuk.Tu < Tt maka konveksi terjadi dari dalam tajuk ke luar tajuk sehingga suhu di dalam tajuk akan turun. Apabila suhu ekstrim maka akan mengganggu aktivitas tajuk.
TURBULENSI adalah proses percepatan massa udara di dalam dan di luar tajuk, untuk mengatur keseimbngan pergerakan udara yang ada di dalam tajuk. Contohnya bila udara panas maka udra akan mengalir ke dalam tajuk maka Tt akan naik dansebaliknya Tt akan memacu aktivitas dan segera akan dibuang bila tidak, maka akan menyebabkan kerusakan. Pemangkasan dan pengguguran daun dilakukan agar sirkulasi udara berjalan normal.
PERTAMBAHAN SUHU , MENGAKIBATKAN SUHU DI Tt lebih tinggi di Tu.
1)Sumber energi diperoleh dari reradiasi (permukaan daun yang melepaskan energi
2)Sirkulasi di dalam tajuk lebih lambat, semakin lambat pergerakan udara maka keseimbangan akan lebih cepat terwujud.
H. SITUASI SUHU YANG ADA DI TAJUK
Macam-macam Tajuk
Respon tajuk terhadap suhu berkaitan erat dengan suhu udara. Permukaan tajuk apabila terkena suhu maka akan terjadi keseimbangan sesuai Asas Black.
Hubungan Ttajuk dan Tudara
Jika Tu berubah maka Tt ikut berubah dan fisiologis dari tanaman juga berubah. Laju konduksi da konveksi suhu ditentukan oleh gradient suhu udar dan tajuk, jika semakin tinggi graientnya maka laju konduksi dan konveksi semakin tinggi.
Konveksi H= -
Konduksi G = arti tanda – adalah kehilangan.
Apabila terjadi keseimbangan G/H=0, maka sudah tidak terjadi lagi pengaliran panas.
a)Jika suhu udara(Ta) naik maka ta akan naik, akan naik akan terjadi pelepasan panas dari udara ke tajuk dan suhu tajuk(tt) akan naik dan akan berdampak ke aktivitas tanaman, terutama dari suhu maksimum ataupun minimum.
b)Jika suhu udara turun atau rendah maka tudara turun,akan tetap tinggi, kenapa tetap tinggi. Dikarenakan hanya menggambarkan selisih dari yang merupakan nilai mutlak. Tajuk melepas panas dengan cara Konveksi, sehingga Ttajuk turun.
KENAPA Ta /Tudara YANG DIPERMASALAHKAN
Karena variasi suhu yang ada di atmosfer sangat besar dikarenakan pergerakan udara sangat besar dan bebas, sedangkan di tajuk terbatas. Sehingga panas di udara cepat tersebar walaupun sebenarnya tanaman juga bisa juga menghasilkan panas.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TAJUK
a.Faktor luar
b.Aktivitas di dalam tajuk
Radiasi adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang artinya di dalam tajuk, daun setelah menyerap energi secara maksimal maka akan dipancarkan kembali dalam bentuk panjang gelombang yang berbeda (Reradiasi), permukaannya disebut BLACK BODY RADIATION. Dengan rumusan I = 4 dimana I dalah jumlah energi dari Black Body Radiation; T dalah suhu mutlak ; adalah emisivitas sedangkan adalah konstanta Stefan Boltzman 6,625.10-27. Kita biasa menghitungnya dengan Lux Meter.
Panas dari daun ada yang dilepaskan keatas dan kebawah jika berlebih. Energi yng dilepskan itu diekspresikan dalam bentuk suhu tajuk sehingga Ttajuk bisa lebih tinggi dari Tudara. Dengan alasan :
Sumber peningkatan suhu adalah dari reradiasi setiap daun sehingga energi yang direradiasikan terkumpul menjadi Ttajuk.
Sirkulasi udara di tajuk relative lambat dimana Ttajuk dan Tudara akan saling menyeimbangkan, apabila semakin lambat sirkulasinya> keseimbangan akan cepat terjadi.
YANG MENENTUKAN PROFIL SUHU TAJUK ATAU VARIASI SUHU ANTAR TAJUK
1.Distribusi tajuk/daun
2.factor luar yang berpengaruh langsung yaitu suhu udara dan radiasi matahari.
Sehingga dengan pengetahuan ini kita bias memanipulasi kebutuhan suhu baik untuk fase vegetatif, inisiasi pembungaan dan proses fisiologis yang lainnya yang kita inginkan. Untuk menghitung Laju kecepatan Gradient keseimbangan bias dihitung dengan Rumus H dan g sedang untuk menentukan suhu kardinal adalah dengan Growth Chamber.
I.SUHU TANAH
Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas perakaran. Apabila suhu tanah naik akan berakibat berkurangnya kelengasan/kandungan air dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap tanaman., sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya kandungan aiar dalam tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi pengkristalan. Akibatnya aktivitas akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan translokasi dalam tubuh tanaman jadi lambat sehingga proses distribusi unsure hara jadi lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi lambat. Suhu tanah yang tinggi respirasinya tinggi, CO2 dalam tanah tinggi sehinggga merangsang peningkatan suhu, sehingga hasil fotosintat bisa tersebar.
Yang mengakibatkan Fluktuasi suhu tanah adalah :
a.Diffuse Radiation = radiasi yang jatuh ke tanah melalui proses refleksi
b.Dirrect Radiation = radiasi yang jatuh ke tanah melalui proses tranmisi
Sumber Suhu Tanah :
Absorpsi radiasi matahari
Rn = H + S + E NERACA ENERGI
Jika E tinggi berarti panas banyak yang disimpan dalam bentuk uap, Agar Rn(Radiasi yang digunakan oleh tanah) banyak dipakai untuk S(save) maka H dan E harus diperkecil. Manfaat naiknya suhu tanah adalah untuk mempercepat umur tanaman.
Respirasi, apabila respirasi tinggi maka jumlah CO2 akan tinggi, menaikkan suhu sekitar 0,5-10C yang berdampak pada aktivitas enzimatik sehingga produk tanaman terpengaruh.
Aktivitas Dekomposisi , terjadi akiabat adanya bantuan mikroorganisme dari sisa-sisa bagian tanaman yang dihancurkan jadi sesuatu mis : tanah sehingga suhu tanah naik dan panas akan bertambah.
Geothermal
Free Convection = adalah proses konveksi karena adanya dorongan tenaga dari luar misalnya angin. Yang terjadi akibat adanya perbedaan.
-3()1/4(te-Ta)
Force Convection H = 5,86X10-3()1/2(Te-Ta)
= kecepatan angin
Faktor Yang Dipengaruhi Oleh Suhu Tanah :
Sifat Fisik Tanah yaitu Struktur, tekstur, porositas, warna, slope
Apabila strukturnya padat maka porositas rendah, kebalikannya struktur remah maka porositas tinggi sehingga proses pengaliran lancer. Apabila warnanya terang daya pantulnya tinggi daya serapnya rendah begitu sebaliknya warna gelap maka daya pantul rendah, daya serap panas tinggi sehingga suhu naik.
Kondisi Air, apabila tanah banyak mengandung air maka suhu yang terserap akan banyak digunakan untuk penguapan.
Kandungan Bahan Organik. BO mempunyai kemampuan untuk menahan energi, menyerap air, kandungan unsure hara tinggi dan memperbaiki struktur tanah.
Situasi Lingkungan baik Fisik maupun Biotik
Lingkungan Fisik meliputi kelembapan udara, radiasi, angina. Iotik meliputi vegetasi yan ada di permukaan tanah.
Sehingga tanah merupakan penghantar panas yang jelek, karena begitu mendapatkan sumber panas, sumber tersebut akan terus ditangkap sampai maksimum/tidak mampu lagi, setelah itu baru dialirkan secara konduksi.
Jika ada reradiasi, terdapat pembebasan radiasi tanah maka reradiasinya semakin tinggi dan suhu yang dilepas semakin tinggi pula, setara Hukum Black Body Radiation. Digunakan untuk menjaga keseimbangan suhu dalam tanah.
J. HEAT UNIT / DEGREE DAYS
Merupakan implikasi dari pemanfaatan data suhu. Heat Unit adalah jumlah satuan panas yang diperlukan oleh suatu tanaman untuk mencapai fase/stadia tumbuh tertentu. Di dalam fase pertumbuhannya tanaman membutuhkan suhu cardinal, dari benih-berkecambah-vegetatif-vegetatif aktif-generatif-masak-mati.
Di dalam pertumbuhannya dari tiap fase mempunyai aktivitas proses metabolisme yang dipengaruhi factor dalam dan factor luar. Salah satu factor luar adalah suhu :
Aktivitas tanaman akan naik atau turun tergantung dari suhu “ Hukum Van Hoff”, aktivitas metabolisme tanaman akan melipat 2X lipat setiap naik 10oC untuk kisaran suhu 0o-30oC.
Suhu di dalam tanaman dipengaruhi juga suhu dari luar tanaman itu.
Heat Unit / Degree Days adalah Dimana adalah suhu rata-rata harian, sedang t min adalah suhu cardinal minimum.
MANFAAT HEAT UNIT
1.Kita bisa mengetahui kapan tanaman tersebut melakukan stadia tumbuhnya.
2.Kita bisa mengetahui umur dari suatu tanaman.
3.Kita bisa merancang pola tanam.
4.Kita bisa mengatur stok per tanaman yang digunakan untuk bahan baku.
Dari benih untuk berkecambah jagung membutuhkan suatu satuan panas tertentu, contohnya : + 50 heat unit untuk kecambah
+ 100 HU untuk generatif
+ 1000 HU untuk masak
Sehingga semakin tinggi Heat Unit yang dikumpulkan maka akan semakin cepat fase pertumbuhannya. Jika untuk keluar malai jantan butuh 750 HU maka di Cangar untuk berbunga butuh waktu = 107 hari
Di Surabaya =45 hari
Bagaimana menentukan satuan Heat Unit tiap fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman? Caranya :
Tanggal
Suhu Rata-rata
Kondisi tanaman
Heat Unit(-t min)
Dst.
Dst.
Biji
Kecambah
Daun pertama
Keluar malai
Dst.
= suhu rata-rata udara yang ada di lingkungan
bila tanaman umbi = suhu rata-rata tanah.
Heat Unit di tiap daerah sama hanya lamanya yang berbeda. Heat Unit bisa digunakan untuk mengatur waktu panen. Contohnya : setelah padi mulai menguning, jumlah air dikurangi dengan tujuan :1. panen serempak 2.panen lebih cepat, dikarenakan suhu di sekitar tanaman tingi, sehingga suhu rata-rata tinggi, Heat Unit tinggi sehingga akan lebih cepat tercapai kebutuhan Heat Unitnya. Untuk mempercepat panen bisa menaikkan suhu tetapi tetap dalam batas suhu cardinal. Pertumbuhan bisa maksimal bila kita mengetahui suhu optimalnya.